Sabtu, 13 November 2010

Perempuan selalu tahu

Memancing ya? Minta maaf terlebih dahulu, tetapi demikianlah yang sering kudapati.

Pada mulanya nama, kemudian akun pada situs jejaring sosial berlatar belakang biru itu, dan kemudian ke mana-mana tempat. Dari 'penelusuran' mengenai hal-hal di ranah maya yang berkaitan dengan perempuan itu, aku berakhir pada situs penyedia jasa blog mikro twitter.

Beberapa bulan terakhir ini, daya tarik situs ini terasa demikian besar, sehingga akunku akhir-akhir ini jadi agak terlalu aktif. He he.

Ah, maaf. Perhatian teralih. Baiklah. Kembali ke soal perempuan ini. Genap sebulan beliau menerima pembaruan berita dariku. Beberapa hari sebelum itu, aku yang terlebih dulu meminta izin beliau agar dapat menerima pembaruan berita darinya. Seperti beberapa pengguna lain yang kuikuti, beliau menuliskan berbagai hal: keluhan, kegiatan, lokasi, serta pertanyaan-pertanyaan.

Nah, yang terakhir ini: Pertanyaan. Sesuai prosedur Seperti kebiasaanku apabila berada dalam situasi seperti ini, aku mengamati dan mendengar dari kejauhan, dan menyusun rencana. Ya, ya. Rencana. Rencana yang baik yang kecil peluang gagalnya - apabila bukan aku yang melaksanakan.

Selain mengamati, aku terkadang mendapati keadaan aku sedikit tahu, dan beliau tidak begitu tahu (baca: beliau melontarkan pertanyaan). Kamu yang juga menggunakan blog mikro itu semestinya mengerti rasa 'gatal'nya ingin menjawab pertanyaan dengan menyertakan nama penanya (reply). Aku pun tak berbeda. Hanya saja, berhubung sedang dalam fasa pengintaian, semestinya pula aku tidak diketahui. Jadilah, 'trik' no mention atau menjawab tanpa menyertakan akun penanya secara spesifik yang kupergunakan.

Sebentar. Sedikit tentang no mention ini, terkadang hal ini bisa berguna sekiranya jumlah penanya cukup banyak (misal: X: "ada di mana" Y: "serius? di mana? Z: "di D? Kapan?" yang dijawab langsung sekaligus).


Permasalahannya, cara seperti ini terkadang menimbulkan multitafsir, beberapa orang dapat jadi terlalu perasa dan merasa bahwa tulisan terakhir dialamatkan pada mereka - secara implisit tentu saja. Nah, kira-kira ini yang terjadi pada beliau. Bukan, beliau tidak salah menafsirkannya. Terlalu tepat malah, membuat detak jantung tiba-tiba melaju saat kubaca tulisan beliau yang kira-kira berbunyi, "Hmm... Sepertinya ada yang menjawab tweet-ku tanpa menyertakan namaku."

Yah, sekali lagi kecenderungan mengintai ini terbaca sang subyek. Harus merevisi beberapa pandangan umum tentang perempuan sepertinya. Karena, seperti yang terulang lagi, perempuan selalu tahu.


--
F I N
written on 13. Nov 2010, 15.10 WIB (UTC +7), 16.10 WITa (UTC +8)
Dear miss. I have no question to ask, for I think that you are my answer to it all.

Tidak ada komentar: