Alter Ego> Sebetulnya apa sih yang kamu hitung, Rif? X hari menuju apa? Kalau tidak salah hitung 143 hari dari hari ini adalah tanggal 31. Januari 2009. Ada apa di tanggal itu? Tanggal pernikahankah, Rif? :p
Bukan... 31. Januari, atau mungkin lebih tepat Sabtu/Ahad terakhir Januari --sebagaimana Sabtu/Ahad terakhir Agustus-- adalah hari wisuda di UI, di mana sekian ratus (atau ribu yah?) sarjana baru di"resmi"kan. Yah, diresmikan sebab tak sedikit di antara mereka yang sudah lulus sebetulnya, tetapi belum diakui sarjana. Nah, di acara wisuda di Balairung seberang Masjid UI itulah puncak kerja belajar kami di sini. Yah, meskipun di atas langit ada langit lagi sehingga kata "puncak" itu agak kurang pas, tapi setidaknya itu "puncak sementara" deh. (^_^)V
Nah... karena kebetulan aku sekarang menginjak tahun ke-4 perkuliahan, dan dulu kami dijelaskan bahwa kami punya setidaknya empat dan sebanyaknya enam tahun di sini, Jadi, dengan tema TA sudah di kepala, dan (baru) akan mulai, maka bolehlah kurasa aku menetapkan tenggat untukku sendiri. Belajar, Rif. Belajar...
Yah, itu niat awalnya. Target, dan kata orang target tak boleh rendah. Sekarang, sepekan berlalu, ternyata TA tak kunjung mulai. Kendalanya klasik: Finansial. Uhh... Payah, kenapa tak bisa kami menggunakan zat-zat untuk industri saja yang *jauh* lebih murah daripada beragam zat yang presisinya, misalnya 98.8% itu. Jadi, setelah aku jalan-jalan dan mencari informasi ke beberapa pedagang bahan-bahan itu, sekarang giliran Dini yang mencari. Semoga kita dapat yang kita cari ya, Din. (",) Andai semua sesuai yang direncanakan, Sebelum mid-semester kami sudah mulai masuk lab, semoga.
AE> Nah, sekiranya semua (baca: betul-betul semuanya) lancar dan 143 hari dari sekarang tiba dengan kamu tersenyum memasukinya, lalu apa?
Pertanyaan bagus. Itu belum masuk rencanaku. Maklum, aku lebih biasa membuat rencana jangka *sangat* pendek dan *sangat* panjang. Jadi, untuk beberapa hari ke depan, rencanaku bisa dikatakan baik lah, terserah bagaimana hasilnya. Untuk jangka *sangat* panjang itu, ehm... Jangan deh, kamu tak perlu tahu dulu. Yang jelas semoga aku dipertemukanNya dengan yang terbaik, dan kalaupun berpisah, maka pisahlah kami atas rencanaNya --tapi semoga tidak dipisahkan, deh.
AE> Kalau tidak?
Yah, kamu pasti tahu kalau rencana sering kandas karena berbagai hal, dan itu terjadi padaku (kuduga) lebih sering dari orang lain --membuatku segan membuat rencana untuk ini itu. Dulu, rencanaku sekolah di SMP tempat banyak teman SD-ku akan melanjutkan sekolah kandas, dan aku sekolah jauh-jauh ke Rawamangun, sebelah kampus UNJ. Kemudian saat melanjutkan ke SMA, juga sama. Temanku banyak melanjutkan ke sekolah yang *hampir* setiap tahun ada bonus libur karena banjir, aku? Di depan Rumah Sakit/Tempat Parkir Pasar Minggu saja. Kemudian, saat kawan-kawanku SPMB, aku tak (bisa) ikut, dan masuk ke tempatku belajar sekarang ini --atas "racun" kawanku yang sekarang begitu melindungi identitasnya, untuk keselamatan semuanya kukira. Ah, Cheppy... Sabtu ini jangan tidak datang, ya!
Sabtu? Oh iya.. Ah, syukurlah sepanjang sisa pekan ini ada yang kutunggu. Buka puasa/Reuni kawan-kawanku dua tahun di SMP. Sabar ya, Rif.. Ah, sudahlah. Tulisan tanpa rencana ini mulai kacau lagi. Nanti kusambung lagi, kalau sempat. (n_n)
F I N
written on 10. Sep 2008, 06:12 WIB
du di du... Amin saudara-saudariku, Amin... :-)
Bukan... 31. Januari, atau mungkin lebih tepat Sabtu/Ahad terakhir Januari --sebagaimana Sabtu/Ahad terakhir Agustus-- adalah hari wisuda di UI, di mana sekian ratus (atau ribu yah?) sarjana baru di"resmi"kan. Yah, diresmikan sebab tak sedikit di antara mereka yang sudah lulus sebetulnya, tetapi belum diakui sarjana. Nah, di acara wisuda di Balairung seberang Masjid UI itulah puncak kerja belajar kami di sini. Yah, meskipun di atas langit ada langit lagi sehingga kata "puncak" itu agak kurang pas, tapi setidaknya itu "puncak sementara" deh. (^_^)V
Nah... karena kebetulan aku sekarang menginjak tahun ke-4 perkuliahan, dan dulu kami dijelaskan bahwa kami punya setidaknya empat dan sebanyaknya enam tahun di sini, Jadi, dengan tema TA sudah di kepala, dan (baru) akan mulai, maka bolehlah kurasa aku menetapkan tenggat untukku sendiri. Belajar, Rif. Belajar...
Yah, itu niat awalnya. Target, dan kata orang target tak boleh rendah. Sekarang, sepekan berlalu, ternyata TA tak kunjung mulai. Kendalanya klasik: Finansial. Uhh... Payah, kenapa tak bisa kami menggunakan zat-zat untuk industri saja yang *jauh* lebih murah daripada beragam zat yang presisinya, misalnya 98.8% itu. Jadi, setelah aku jalan-jalan dan mencari informasi ke beberapa pedagang bahan-bahan itu, sekarang giliran Dini yang mencari. Semoga kita dapat yang kita cari ya, Din. (",) Andai semua sesuai yang direncanakan, Sebelum mid-semester kami sudah mulai masuk lab, semoga.
AE> Nah, sekiranya semua (baca: betul-betul semuanya) lancar dan 143 hari dari sekarang tiba dengan kamu tersenyum memasukinya, lalu apa?
Pertanyaan bagus. Itu belum masuk rencanaku. Maklum, aku lebih biasa membuat rencana jangka *sangat* pendek dan *sangat* panjang. Jadi, untuk beberapa hari ke depan, rencanaku bisa dikatakan baik lah, terserah bagaimana hasilnya. Untuk jangka *sangat* panjang itu, ehm... Jangan deh, kamu tak perlu tahu dulu. Yang jelas semoga aku dipertemukanNya dengan yang terbaik, dan kalaupun berpisah, maka pisahlah kami atas rencanaNya --tapi semoga tidak dipisahkan, deh.
AE> Kalau tidak?
Yah, kamu pasti tahu kalau rencana sering kandas karena berbagai hal, dan itu terjadi padaku (kuduga) lebih sering dari orang lain --membuatku segan membuat rencana untuk ini itu. Dulu, rencanaku sekolah di SMP tempat banyak teman SD-ku akan melanjutkan sekolah kandas, dan aku sekolah jauh-jauh ke Rawamangun, sebelah kampus UNJ. Kemudian saat melanjutkan ke SMA, juga sama. Temanku banyak melanjutkan ke sekolah yang *hampir* setiap tahun ada bonus libur karena banjir, aku? Di depan Rumah Sakit/Tempat Parkir Pasar Minggu saja. Kemudian, saat kawan-kawanku SPMB, aku tak (bisa) ikut, dan masuk ke tempatku belajar sekarang ini --atas "racun" kawanku yang sekarang begitu melindungi identitasnya, untuk keselamatan semuanya kukira. Ah, Cheppy... Sabtu ini jangan tidak datang, ya!
Sabtu? Oh iya.. Ah, syukurlah sepanjang sisa pekan ini ada yang kutunggu. Buka puasa/Reuni kawan-kawanku dua tahun di SMP. Sabar ya, Rif.. Ah, sudahlah. Tulisan tanpa rencana ini mulai kacau lagi. Nanti kusambung lagi, kalau sempat. (n_n)
F I N
written on 10. Sep 2008, 06:12 WIB
du di du... Amin saudara-saudariku, Amin... :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar