Ups, jangan salah... Jangan langsung panggil aku untuk berbenah kamarmu, atau memindahkan lemarimu, atau mendorongkan mobil ayahmu, atau menggalikan kubur kucingmu, atau.... Ah, bukan begitulah!
Kelebihan tenaga di sini --sepertinya-- karena ada kelebihan adrenalin dalam darah. Duh? Apa hubungannya toh? Begini... Adrenalin, atau Epinefrin, adalah hormon yang disekresikan ke aliran darah dari kelenjar adrenal dalam bahasa latin, atau epinefrin dalam bahasa yunani (artinya sama-sama "dekat ginjal"). Biasanya dilepaskan dalam keadaan darurat, atau dalam bahaya mengancam. Pemicu lain bisa berupa ancaman, kegembiraan (berlebihan), suara keras, lampu yang terang, atau suhu yang tinggi.
Nahh.... Sepertinya yang melandaku itu kegembiraan (berlebihan), ya? Bagaimana tidak, bahan kimia --air kristal timah (IV) klorida-- yang lama dinanti "akhirnya datang juga". Hari Kamis, lepas Dzuhur, utusan dari importir rekanan kami tiba, dengan satu toples (eh?) kaca berisi bahan kimia yang sepintas nampak serupa gula batu yang sering menemani acara minum teh poci ayah dan kawan-kawan di teras. Yahh, lebih sebulan kami menunggu bahan itu agar proyek "Dye-Sensitised Solar Cell" untuk TA kami --aku dan Dini-- bisa dimulai. (Untuk bacaan awalan, kurekomendasikan dari sini).
Untuk apa sih gula batu, eh, bahan entah-apa-namanya itu? Begini, untuk membuat setiap sel itu, kita perlu yang namanya kaca konduktif. Dari jurnal yang kubaca, kaca konduktif itu --selain diperoleh sebagai benda jadi-- bisa juga dibuat dengan melapisi kaca biasa dengan bahan-bahan tertentu, salah satunya timah klorida itu tadi, dicampur resep rahasia lain, tentunya. :P
Bercanda... Tidak ada yang namanya resep rahasia itu. Yang diperlukan adalah metanol (metil alkohol. AWAS! beracun terutama pada mata. Kuduga minuman-minuman beralkohol yang beberapa waktu lalu menghias program berita di televisi itu berasal dari keluarga alkohol ini, atau alkohol biasa/etanol/etil alkohol yang diracun metanol --alkohol teknis), dan antimoni trioksida sebagai dopan dicampur asam klorida pekat (AWAS! korosif).
Prosedurnya bisa dilihat di halaman ini. Mengapa jalan sulit ini yang dipilih? Demi kemajuan ilmu pengetahuan.. Ah, mengarang saja kau. Tinggal bilang tidak menemukan produsen kaca konduktif lokal saja malah menutupinya dengan berlagak. Dasar... Jadi melantur ke mana-mana 'kan.
Baik, jadi apa hubungan bahan ini dengan kadar adrenalin yang meningkat? Hmm.. Masih dari sumber yang sama dengan di atas, kadar adrenalin yang meningkat akan dengan cepat mempersiapkan tubuh untuk beraksi dalam keadaan darurat. Caranya dengan meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa (gula darah) ke otak dan otot dan menekan proses yang tidak-darurat dalam tubuh, salah satunya pencernaan. Selain itu, peningkatan adrenalin berarti meningkatnya detak jantung, dan mengecilkan pupil mata (benarkah? Harus kutanya Dini, sepertinya). Kadar gula darah ditingkatkan di hati dan di otot. Pada hati, glikogen (gula simpanan tubuh) akan diubah jadi glukosa, dan di otot, pada sel lemak, akan memecah lemak. Kedengarannya masuk akal ya, dengan tingkat stres yang meningkat bisa menguruskan badan. :P
Nahh... Datangnya bahan tadi melengkapi bahan yang kami butuhkan, dan sesuai janjiku ke Pak Herman, "Kalau bahannya datang, kita bisa langsung mulai, Pak!" kataku waktu itu. Benar saja, rasanya aku terpacu ingin menyelesaikan proyek ini. Tanggal penyerahan skripsi, 12. Dezember 2008, sudah tak ada di benakku melainkan tinggal tanggal-tanggal 'keramat' yang kutentukan sendiri sebagai batu penanda jarak, eh, milestone. ^_^
Perlu dijelaskan, kalau ada sesuatu yang menarik hatiku (dan pikiranku juga, tentu), aku sering agak 'larut'. Hari Kamis saja, waktu Dzuhur sudah lebih condong ke 'Ashar dan 'Ashar condong ke Maghrib ketika aku menunaikannya. Tadi? Wah, saat asyik menimbang di lab kimia --setelah kemarinnya gagal karena kunci lab tak ditemukan. Padahal sudah bolak-balik lantai 1, 2, 3, 4... Uff....-- ternyata jam sudah menunjukkan pukul 11.41 WIB. Duh gawat! Jurusan Metalurgi & Material - Masjid UI sulit ditempuh 5 menit. Jadilah bisa dibilang terbang aku sampai ke M.UI itu. Fuh... Terengah, tapi tersejukkan suasana M.UI, tiba aku --terlambat-- ketika Khatib sudah naik mimbar.
Aduh, Rif... Jangan hilang arah begitu, dong... Dua hal itu --Ilmu dan Iman-- harusnya tidak terpisahkan, bukan? Kenapa sekarang bukannya makin banyak berterima kasih pada Pemilik Ilmu, ini malah mau melarikan diri. Ayuh, yang betul. Besok-besok TIDAK BOLEH diulangi lagi. Kalau sampai diulangi lagi... Kudoakan gagal proyek ini buatmu!
Parah, deh. Bahkan hari Selasa yang bersepeda ke kampus pun, aku malah lebih capek daripada dua hari ini. Bolak-balik tangga, mencari Pak Herman, Bu Rini, minta tanda tangan. Mencari Pak Udin dan kunci lab kimia. Mencuci gelas beker, gelas ukur, alu, lumpang, pipet, labu erlenmeyer. Setengah berlari Jurusan-M.UI dan kembali lagi, semua dalam keadaan menahan makan sampai Maghrib, itu tidak terasa lelah saat menjalaninya. Oh iya, dari Senin ini aku tidak makan kala surya meraja, ceritanya lanjutan bulan lalu, he he.. Tapi setelah hari berakhir dan tikar sudah muncul... Hmph.... Rasanya ingin segera membanting badan ke sana, menyelubungi diri dengan selimut --tebal tipis sama saja-- kemudian memejamkan mata tanpa mimpi sampai pagi menjelang. Yah, apa yang bisa kukerjakan di rumah, maksudku, terkait proyek kami ini kan?
F I N
written on 10. Oktober 2008, 23.26 WIB
** bolehkah kutulis namamu di ucapan terima kasihku nanti, Kak? Boleh ya? n_n**
Kelebihan tenaga di sini --sepertinya-- karena ada kelebihan adrenalin dalam darah. Duh? Apa hubungannya toh? Begini... Adrenalin, atau Epinefrin, adalah hormon yang disekresikan ke aliran darah dari kelenjar adrenal dalam bahasa latin, atau epinefrin dalam bahasa yunani (artinya sama-sama "dekat ginjal"). Biasanya dilepaskan dalam keadaan darurat, atau dalam bahaya mengancam. Pemicu lain bisa berupa ancaman, kegembiraan (berlebihan), suara keras, lampu yang terang, atau suhu yang tinggi.
Nahh.... Sepertinya yang melandaku itu kegembiraan (berlebihan), ya? Bagaimana tidak, bahan kimia --air kristal timah (IV) klorida-- yang lama dinanti "akhirnya datang juga". Hari Kamis, lepas Dzuhur, utusan dari importir rekanan kami tiba, dengan satu toples (eh?) kaca berisi bahan kimia yang sepintas nampak serupa gula batu yang sering menemani acara minum teh poci ayah dan kawan-kawan di teras. Yahh, lebih sebulan kami menunggu bahan itu agar proyek "Dye-Sensitised Solar Cell" untuk TA kami --aku dan Dini-- bisa dimulai. (Untuk bacaan awalan, kurekomendasikan dari sini).
Untuk apa sih gula batu, eh, bahan entah-apa-namanya itu? Begini, untuk membuat setiap sel itu, kita perlu yang namanya kaca konduktif. Dari jurnal yang kubaca, kaca konduktif itu --selain diperoleh sebagai benda jadi-- bisa juga dibuat dengan melapisi kaca biasa dengan bahan-bahan tertentu, salah satunya timah klorida itu tadi, dicampur resep rahasia lain, tentunya. :P
Bercanda... Tidak ada yang namanya resep rahasia itu. Yang diperlukan adalah metanol (metil alkohol. AWAS! beracun terutama pada mata. Kuduga minuman-minuman beralkohol yang beberapa waktu lalu menghias program berita di televisi itu berasal dari keluarga alkohol ini, atau alkohol biasa/etanol/etil alkohol yang diracun metanol --alkohol teknis), dan antimoni trioksida sebagai dopan dicampur asam klorida pekat (AWAS! korosif).
Prosedurnya bisa dilihat di halaman ini. Mengapa jalan sulit ini yang dipilih? Demi kemajuan ilmu pengetahuan.. Ah, mengarang saja kau. Tinggal bilang tidak menemukan produsen kaca konduktif lokal saja malah menutupinya dengan berlagak. Dasar... Jadi melantur ke mana-mana 'kan.
Baik, jadi apa hubungan bahan ini dengan kadar adrenalin yang meningkat? Hmm.. Masih dari sumber yang sama dengan di atas, kadar adrenalin yang meningkat akan dengan cepat mempersiapkan tubuh untuk beraksi dalam keadaan darurat. Caranya dengan meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa (gula darah) ke otak dan otot dan menekan proses yang tidak-darurat dalam tubuh, salah satunya pencernaan. Selain itu, peningkatan adrenalin berarti meningkatnya detak jantung, dan mengecilkan pupil mata (benarkah? Harus kutanya Dini, sepertinya). Kadar gula darah ditingkatkan di hati dan di otot. Pada hati, glikogen (gula simpanan tubuh) akan diubah jadi glukosa, dan di otot, pada sel lemak, akan memecah lemak. Kedengarannya masuk akal ya, dengan tingkat stres yang meningkat bisa menguruskan badan. :P
Nahh... Datangnya bahan tadi melengkapi bahan yang kami butuhkan, dan sesuai janjiku ke Pak Herman, "Kalau bahannya datang, kita bisa langsung mulai, Pak!" kataku waktu itu. Benar saja, rasanya aku terpacu ingin menyelesaikan proyek ini. Tanggal penyerahan skripsi, 12. Dezember 2008, sudah tak ada di benakku melainkan tinggal tanggal-tanggal 'keramat' yang kutentukan sendiri sebagai batu penanda jarak, eh, milestone. ^_^
Perlu dijelaskan, kalau ada sesuatu yang menarik hatiku (dan pikiranku juga, tentu), aku sering agak 'larut'. Hari Kamis saja, waktu Dzuhur sudah lebih condong ke 'Ashar dan 'Ashar condong ke Maghrib ketika aku menunaikannya. Tadi? Wah, saat asyik menimbang di lab kimia --setelah kemarinnya gagal karena kunci lab tak ditemukan. Padahal sudah bolak-balik lantai 1, 2, 3, 4... Uff....-- ternyata jam sudah menunjukkan pukul 11.41 WIB. Duh gawat! Jurusan Metalurgi & Material - Masjid UI sulit ditempuh 5 menit. Jadilah bisa dibilang terbang aku sampai ke M.UI itu. Fuh... Terengah, tapi tersejukkan suasana M.UI, tiba aku --terlambat-- ketika Khatib sudah naik mimbar.
Aduh, Rif... Jangan hilang arah begitu, dong... Dua hal itu --Ilmu dan Iman-- harusnya tidak terpisahkan, bukan? Kenapa sekarang bukannya makin banyak berterima kasih pada Pemilik Ilmu, ini malah mau melarikan diri. Ayuh, yang betul. Besok-besok TIDAK BOLEH diulangi lagi. Kalau sampai diulangi lagi... Kudoakan gagal proyek ini buatmu!
Parah, deh. Bahkan hari Selasa yang bersepeda ke kampus pun, aku malah lebih capek daripada dua hari ini. Bolak-balik tangga, mencari Pak Herman, Bu Rini, minta tanda tangan. Mencari Pak Udin dan kunci lab kimia. Mencuci gelas beker, gelas ukur, alu, lumpang, pipet, labu erlenmeyer. Setengah berlari Jurusan-M.UI dan kembali lagi, semua dalam keadaan menahan makan sampai Maghrib, itu tidak terasa lelah saat menjalaninya. Oh iya, dari Senin ini aku tidak makan kala surya meraja, ceritanya lanjutan bulan lalu, he he.. Tapi setelah hari berakhir dan tikar sudah muncul... Hmph.... Rasanya ingin segera membanting badan ke sana, menyelubungi diri dengan selimut --tebal tipis sama saja-- kemudian memejamkan mata tanpa mimpi sampai pagi menjelang. Yah, apa yang bisa kukerjakan di rumah, maksudku, terkait proyek kami ini kan?
F I N
written on 10. Oktober 2008, 23.26 WIB
** bolehkah kutulis namamu di ucapan terima kasihku nanti, Kak? Boleh ya? n_n**
2 komentar:
jadi, sudahkah anda menemukan kaca konduktif? atau anda sudah membuatnya sendiri? mohon pencerahannya. karena saya juga membutuhkannya ^^
Ya, maaf baru terbaca komentarnya.. Dulu akhirnya beli, dari supplier dari Cina/sekitarnya *lupa kontaknya*. Tapi mungkin bisa coba cara di sini: http://www.curvatech.com/2010/12/11/gelas-tco-transparent-conductive-oxyde-buatan-sendiri/ Maaf ya, semoga membantu...
Posting Komentar