Sabtu, 22 September 2007

Asyiknya Terminal

Ah, sudah sekitar dua bulan terakhir ini aku 'bermain-main' di sisi Linux Mint 2.2 "Bianca" di komputer kesayangan di rumahku. Selama ini bila aku mengunduh aplikasi lewat jalan darat (baca: dari perpustakaan di jurusanku 'tercinta' :D) dari situs getdeb.net atau malah packages.ubuntu.com, biasanya aku memilih cara pintas: "klik-ganda".

Sekitar sebulan yang lalu, aku iseng-iseng mencicip cara yang -ehm, sedikit- lebih rumit: dpkg. Apa gerangan yang menggiringku menggunakan dpkg? Tak lain dan tak bukan, karena cara klik-ganda tidak bisa memasang dua paket (atau lebih sekaligus). Yang ada jika paket tersebut membutuhkan paket lain (dependensi), maka aku diminta mengunduh dari internet. Huh?

Selidik punya selidik, dengan bantuan perintah "man dpkg" dan lebih sering lagi dengan "dpkg --help", akhirnya aku memberanikan diri menggunakannya. Bismillahirrahmanirrahim, kuketikkan "sudo dpkg -i nama.paket1-arch.deb nama.paket2-arch.deb" (Rahasia ya? He he he... Cuma lupa kok...). Muncullah permintaan untuk memasukkan kata sandi. Kumasukkan kata sandiku, dan...

Muncul "reading database"... dan seterusnya sampai setting up nama.paket... Dan kembalilah lagi ia ke awal. Luar biasa, itu pikirku. Daripada harus memboroskan bandwith untuk mengunduh paket yang sudah ada, lebih baik berpayah-payah sedikit dengan dpkg, bukan?

Jadilah kejadian itu sebagai "mak comblang" antara aku dan terminal. Dan setelah itu pula aku mulai belajar bahasa terminal (bukan bahasa preman, ya? Tolong dicatat!). Sayangnya, selama sebulan ini, baru sedikit yang kuingat di antaranya:
"mkdir -[option(s)]" --> membuat direktori (folder) baru,
"ls -[option(s)]" dan "dir" --> menampilkan isi direktori (aku sendiri lebih suka ls, lebih berwarna! :D),
"cd" --> berpindah direktori,
"dpkg -i namapaket.deb" --> memasang paket yang sudah diunduh,
"rm -[option(s)]", "mv -[option(s)]", "cp -[option(s)]" --> menghapus, memindah, dan menyalin berkas (dengan dibarengi nama berkas dan, untuk cp dan mv, tujuan pemindahan/penyalinan)
"clear" --> membersihkan tampilan layar terminal

Yah, baru sedikit sekali, ya? Mudah-mudahan dengan (kadang-kadang) rajin menjelajah www, dan coba-coba bisa bertambah banyak nantinya.

Oke, misi berikutnya: "bagaimana caranya memasang mesin pencetak merk Epson C41 SX di linux mint". Betul-betul mengganggu masalah pencetak ini, aku harus bolak-balik dua sisi (Pinguin ke Jendela) hanya untuk mencetak beberapa lembar dokumen. Sebal rasanya, tapi sejauh ini aku belum mendapat solusi soal ini. Jadi, ada yang mau bantu?


For Fun Only: Coba ketik apt-get moo di terminal linux mint/ubuntu (atau semua debian-based GNU/Linux ya?), dan hasilnya... He he he... coba dulu dong, nanti di-tulis di bawah ini
(sumber milis ubuntu indonesia)

Senin, 03 September 2007

Kupilih Polimer!

Hah? Polimer? Hewan apa tuh? Bukan, bukan. Polimer, atau lebih tepatnya ilmu polimer itu salah satu cabang ilmu material yang sekarang aku pelajari. Sebenarnya jurusanku membuka dua program studi peminatan, yang satu ilmu logam (metallurgi), dan yang satunya lagi ilmu polimer. Tetapi sepertinya tahun ini tahun terakhir adanya dikotomi (ampun... sebutlah pemisahan, biar lebih mudah) seperti itu. Menurut informasi yang kudengar, tahun depan akan berlaku kurikulum 2008, dengan ditiadakannya pemisahan metallurgi-polimer.

Jadi, kembali ke judul, aku telah memutuskan (jelas, sebab kalau belum tentu aku menganggur sekarang) untuk memilih memasuki dunia polimer. Begini alasanku sebelum memilih:

1. Aku ingin menjadi seorang pionir,seorang pembaharu, dan logam bukanlah hal baru

2. Karena aku selalu ingin "ngerjain" (ups, maksudnya "mempekerjakan") orang, aku lebih memilih plastik yang peluang pasarnya lebih besar daripada logam

3. Logam jumlahnya lebih terbatas, dan tidak bisa dimanipulasi sesuai keinginan



Sekarang, seminggu sudah aku menghadiri kelas-kelas ilmu polimer, alasanku bertambah lagi. Ini dia:

1. Kelas-kelas polimer jauh lebih kecil dibanding kelas ilmu logam. Nah, ini dia yang kucari sejak dulu: ketenangan, juga dengan kelas kecil, suasana diskusi dosen-mahasiswa bisa terbangun dengan relatif lebih santai.

2. Dosen pengajar kelas-kelas polimer sepertinya lebih menyenangkan (jangan dibandingkan dengan dosen termodinamika, hasilnya: D), mungkin pengaruh dari suasana kelas juga ya?


Alasan-alasan selanjutnya, tunggu dulu ya, biar aku menyelesaikan PR termodinamika dulu, ya? (Tapi 'kan sudah pernah tahun kemarin? Tahun kemarin aku tidak mendapat apapun di kelas itu, ampun deh, jangan samapai perlu diulang lagi itu kelas, amit-amit...>,<)

FUN FACT: Ali Daei (mantan kapten timnas sepakbola Republik Islam Iran) adalah seorang sarjana Teknik Material (Metallurgi) daru "Sharif University of Technology"
Sumber: wikipedia