Jumat, 11 Juni 2010

Selamat hari Piala Dunia 2010!

Ya, saat tulisan ini disusun, pesta upacara pembukaan kejuaraan sepakbola Piala Dunia (PD) 2010 di Afrika Selatan (Afsel) telah berakhir. Beberapa saat setelahnya akan diadakan pertandingan perdana antara tuan rumah Afsel melawan Meksiko.

32 peserta ikut ambil bagian. Enam kontestan dari benua Afrika, Empat dari benua Asia, Satu dari Oseania, Delapan dari benua Amerika, dan sisanya dari Eropa. Semua berkompetisi selama satu bulan dari 11 Juni hingga 11 Juli, di tengah musim dingin di hemisfer selatan.

Peganganku? Sejak pertama kali menyaksikan siaran PD pada 1998 di Perancis adalah Jerman. Negara yang sering diragukan kemampuannya tetapi ternyata telah berhasil menjuarai kejuaraan yang dimulai sejak 1930 tersebut, meskipun saat masih berbaju Jerman Barat.

Pada siapa dukunganmu kamu berikan?

Kekuatan tradisional, selain Jerman, ada pada Brasil (5 kali juara), serta juara bertahan Italia (4) akan ditantang kekuatan-kekuatan seperti juara Eropa Spanyol, Argentina, serta tim yang rawan cedera Belanda. Ada juga kekuatan baru seperti Inggris, "Brasilnya Eropa" Portugal, atau tim yang mengejutkan di Euro '92 Denmark.

Jangan salah. Falsafah bola itu bundar sudah sering menelan korban. Pada 2002, Juara bertahan Perancis dipermalukan tim debutan Senegal 1-0. Kroasia bahkan menjadi juara 3 pada 1998. Dan pada 1966, tim tradisional Italia dipermalukan anak bawang Korea Utara yang kali ini ikut serta lagi setelah sekian lama.

Tim-tim dari Afrika mungkin mendapat keuntungan bermain di "rumah" sendiri. Meskipun tidak tepat demikian. Iklim di Afsel yang berbanding terbalik dengan Ghana, Kamerun, Nigeria, Pantai Gading, dan Aljazair bisa jadi menyulitkan mereka. Tetapi sekali lagi, bumi itu bundar, begitu juga bola.

Tim-tim Asia, yang kali ini diwakili Asia Timur seluruhnya, terkenal dengan permainan yang mengandalkan kerja sama tim dan kecepatan, mengingat ukuran tubuh yang relatif kecil. Kali ini, selain duo Korea dan Jepang, Asia ketamuan tim dari negara-benua Australia. Australia, meskipun mewakili Asia, diperkuat pemain-pemain yang banyak beredar di liga-liga Eropa. Ada kemungkinan dengan ukuran tubuh yang relatif besar bawaan leluhur Eropa mereka, mereka akan bermain selayaknya tim Eropa dengan skema yang rapi.

Tim dari Amerika terbagi dua wilayah. Amerika utara diwakili oleh Amerika Serikat (AS), Honduras, dan Meksiko. Amerika selatan/latin mempersembahkan juara-juara terdahulu pada Brasil, Argentina, Uruguay (keduanya 2 kali), Paraguay, serta Cile. Kapasitas tim dari Amerika Latin tentu tidak diragukan lagi. Meskipun demikian, hendaknya tidak meremehkan tim-tim yang lebih kecil dalam melangkah menuju gelar berikutnya.

Perwakilan tunggal Oseania (dan secara bercanda akan kusebut juga sebagai peserta tetap Piala Konfederasi) adalah tim "all black/white" Selandia Baru. Langkah tim oseania selalu berat, mengingat kuota mereka hanya setengah dalam setiap kualifikasi. Setengah di sini berarti mereka diwajibkan melakukan partai hidup mati sebelum dapat memesan tiket ke Afsel. "Beruntung" lawan mereka "hanya" Bahrain -- play-off kontestan sebelumnya (Australia) malah mengharuskan mereka melawat ke Uruguay. Mungkin baru kejutan kecil yang bisa mereka harap berikan di kejuaraan kali ini.

Peserta dari Eropa adalah yang terbanyak, seperti biasa. Portugal, Spanyol, Perancis, Inggris, Belanda, Jerman, Slowakia, Slovenia, Italia, Yunani, Serbia, Swiss, dan, umm.... Oh iya! Denmark! Haha.. Menulis yang terakhir ini lama sekali. :D

Peserta Eropa terkenal dengan organisasi permainan yang rapi, serta variasi kecepatan dan bola panjang. Setidaknya demikian untuk beberapa tim. Dari Eropa pula hadir juara 2006 beserta finalis, Italia dan Perancis. Bahkan empat besar pada kejuaraan terakhir sepenuhnya jadi milik Eropa, dengan Portugal dan tuan rumah saat itu Jerman melengkapi formasinya. Apakah hal ini dapat berulang di ujung selatan Afrika? Entahlah, waktu yang menjawab.

Kira-kira itu sedikit yang bisa kuberikan kali ini, pada hari ini, hari diawalinya PD 2010, Afsel. Semoga permainan tingkat tinggi nan rancak dapat tercipta di kejuaraan kali ini. Selamat (bulan) PD 2010!

--
F I N
written on 11. Jun 2010, 20.00 WIB (UTC +7)
:)

Kamis, 10 Juni 2010

Alhamdulillah, komputer baru

Yah, sebelum aku menulis dan membagi gambar-gambarku mengenai pantai-pantai indah yang belum banyak terjamah di Jogjakarta, ini ada sedikit tulisan pengisi. Tentang keseharian saja sih, jadi kalau kamu tidak berminat, dipersilahkan mencari bacaan lain sampai gambar-gambar itu dicuci dan dipindai (ya, aku mengkhususkan kamera film untuk ke pantai kemarin).

Lho? Katanya ke Jogja(karta) karena ada sepupu jauh yang menikah?

Betul sih, tapi anggap saja itu "kerjaan sukarela". Penyakit punya kamera agak besar. Lagipula aku tidak puas dengan gambar-gambar yang kuhasilkan. Momen-momen dan komposisinya kurang matang. Payah memang aku kalau urusan mengambil gambar manusia. Bukan berarti gambar alamku bagus, tetapi minimal lebih baik (sedikit) dan komposisi serta momennya lebih kupikirkan. Hehehe.

Yak, mengenai keseharian yang kumaksud sekarang. Setelah sekian lama menabung di BBB (Bank Bawah Bantal) dari sedikit honor yang kuperoleh tiap bulannya, akhirnya tiba saatnya menukarnya dengan suatu benda. Kebiasaanku sedari dulu sih, sebab rasanya untuk apa memiliki lembar-lembar kertas bergambar pahlawan nasional dan bertulis nominal tertentu?

Tadinya aku berpikir untuk menunggu beberapa bulan lagi, untuk sebuah lensa idaman: EF 200mm 1:2.8 mark II untuk mendukung rencana memotret olahraga, tetapi akhirnya setelah ditimbang masak-masak, belum saatnya aku membeli lensa. Pertama, aku berencana masuk lab lagi (ya, ya. Rencananya sudah jauh-jauh hari, tapi realisasinya memang belum. Hehehe). Kedua aku berencana bersegera menyusun tesis. Kendalanya adalah aku telah disediakan komputer di rumah, tetapi agak kekurangan daya (usianya sudah sekitar 4 tahun), dan adikku dan sepupuku juga kelak akan perlu. Penggunaan bergantian? Kira-kira begitu, tetapi bisa saja menghambat kinerja. Lebih lanjut, aku juga berharap dengan adanya komputer jinjing dapat membantu kinerjaku saat keluar dalam suatu perjalanan.

Jadi, akhir pekan kemarin, aku dan karibku Panji pergi ke pusat perbelanjaan elektronik di utara Jakarta: Mal Mangga Dua (M2M). Kalau sebelumnya kami turun di stasiun kereta B.O.S alias Beos alias Jakarta Kota, kali ini agak berbeda. Menurut ibuku, kalau kita turun satu stasiun lebih awal di Jayakarta, kita tidak perlu menunggu dan berdesakan dalam angkutan umum (mikrolet) untuk menuju pusat perbelanjaan itu. Alasannya? Jarak dari stasiun itu ke M2M lebih dekat dan masih bisa ditempuh berjalan kaki.

Mengingat kebiasaan jalan kaki aku (juga ibuku) serta Panji boleh dibilang sama, maka kali itu aku dan Panji memutuskan turun di Sta. Jayakarta dan berjalan kaki. Benar saja, jarak tempuhnya menurut perkiraan kami hanya seperti dari Stasiun UI ke kampus kami di FT. Kira-kira 500 meter paling jauh.

Sebelum tiba di sana, aku sudah punya pilihan sebetulnya, tetapi tetap kami memutuskan berkeliling dulu. Salah kami adalah berhenti pertama kami di toko distributor resmi komputer yang jadi pilihanku. Mengapa salah? Pendek cerita, kami berkeliling ke lima lantai di Mal tersebut dan memang tidak ada harga yang lebih murah dari toko pertama tersebut. Dikutuk. (-_-").

Akhir kata, kami pun pulanglah. Panji kali itu tidak membawa apa-apa, kebetulan tidak ada dananya, sementara aku pulang menenteng doos komputer tersebut: ASUS K40IJ VX266. Ulasannya menyusul ya. Bahan sudah ada, foto lengkap, tetapi perlu disentuh ulang agar lebih laik tampil.

Mudah-mudahan komputer ini memenuhi harapan awal pemiliknya: Mencicil tesis yang sudah nampak di horison. Semoga.

--
F I N
written on 10. Jun 2010, 06:00 WIM (UTC +7)
And 3 out of 4 days I have awaken very early in the morning.
That single day was when I'm up 'til late for an evening chat with, well, her.
So I think she's not for me, as she hindered me from Him. :)