Kamis, 10 Juni 2010

Alhamdulillah, komputer baru

Yah, sebelum aku menulis dan membagi gambar-gambarku mengenai pantai-pantai indah yang belum banyak terjamah di Jogjakarta, ini ada sedikit tulisan pengisi. Tentang keseharian saja sih, jadi kalau kamu tidak berminat, dipersilahkan mencari bacaan lain sampai gambar-gambar itu dicuci dan dipindai (ya, aku mengkhususkan kamera film untuk ke pantai kemarin).

Lho? Katanya ke Jogja(karta) karena ada sepupu jauh yang menikah?

Betul sih, tapi anggap saja itu "kerjaan sukarela". Penyakit punya kamera agak besar. Lagipula aku tidak puas dengan gambar-gambar yang kuhasilkan. Momen-momen dan komposisinya kurang matang. Payah memang aku kalau urusan mengambil gambar manusia. Bukan berarti gambar alamku bagus, tetapi minimal lebih baik (sedikit) dan komposisi serta momennya lebih kupikirkan. Hehehe.

Yak, mengenai keseharian yang kumaksud sekarang. Setelah sekian lama menabung di BBB (Bank Bawah Bantal) dari sedikit honor yang kuperoleh tiap bulannya, akhirnya tiba saatnya menukarnya dengan suatu benda. Kebiasaanku sedari dulu sih, sebab rasanya untuk apa memiliki lembar-lembar kertas bergambar pahlawan nasional dan bertulis nominal tertentu?

Tadinya aku berpikir untuk menunggu beberapa bulan lagi, untuk sebuah lensa idaman: EF 200mm 1:2.8 mark II untuk mendukung rencana memotret olahraga, tetapi akhirnya setelah ditimbang masak-masak, belum saatnya aku membeli lensa. Pertama, aku berencana masuk lab lagi (ya, ya. Rencananya sudah jauh-jauh hari, tapi realisasinya memang belum. Hehehe). Kedua aku berencana bersegera menyusun tesis. Kendalanya adalah aku telah disediakan komputer di rumah, tetapi agak kekurangan daya (usianya sudah sekitar 4 tahun), dan adikku dan sepupuku juga kelak akan perlu. Penggunaan bergantian? Kira-kira begitu, tetapi bisa saja menghambat kinerja. Lebih lanjut, aku juga berharap dengan adanya komputer jinjing dapat membantu kinerjaku saat keluar dalam suatu perjalanan.

Jadi, akhir pekan kemarin, aku dan karibku Panji pergi ke pusat perbelanjaan elektronik di utara Jakarta: Mal Mangga Dua (M2M). Kalau sebelumnya kami turun di stasiun kereta B.O.S alias Beos alias Jakarta Kota, kali ini agak berbeda. Menurut ibuku, kalau kita turun satu stasiun lebih awal di Jayakarta, kita tidak perlu menunggu dan berdesakan dalam angkutan umum (mikrolet) untuk menuju pusat perbelanjaan itu. Alasannya? Jarak dari stasiun itu ke M2M lebih dekat dan masih bisa ditempuh berjalan kaki.

Mengingat kebiasaan jalan kaki aku (juga ibuku) serta Panji boleh dibilang sama, maka kali itu aku dan Panji memutuskan turun di Sta. Jayakarta dan berjalan kaki. Benar saja, jarak tempuhnya menurut perkiraan kami hanya seperti dari Stasiun UI ke kampus kami di FT. Kira-kira 500 meter paling jauh.

Sebelum tiba di sana, aku sudah punya pilihan sebetulnya, tetapi tetap kami memutuskan berkeliling dulu. Salah kami adalah berhenti pertama kami di toko distributor resmi komputer yang jadi pilihanku. Mengapa salah? Pendek cerita, kami berkeliling ke lima lantai di Mal tersebut dan memang tidak ada harga yang lebih murah dari toko pertama tersebut. Dikutuk. (-_-").

Akhir kata, kami pun pulanglah. Panji kali itu tidak membawa apa-apa, kebetulan tidak ada dananya, sementara aku pulang menenteng doos komputer tersebut: ASUS K40IJ VX266. Ulasannya menyusul ya. Bahan sudah ada, foto lengkap, tetapi perlu disentuh ulang agar lebih laik tampil.

Mudah-mudahan komputer ini memenuhi harapan awal pemiliknya: Mencicil tesis yang sudah nampak di horison. Semoga.

--
F I N
written on 10. Jun 2010, 06:00 WIM (UTC +7)
And 3 out of 4 days I have awaken very early in the morning.
That single day was when I'm up 'til late for an evening chat with, well, her.
So I think she's not for me, as she hindered me from Him. :)

Tidak ada komentar: