Jumat, 13 Juli 2007

Membuka 14-digit 'Rahasia' Voucher Prabayar Tanpa Menggosoknya, Mungkinkah?

Pernahkah mengalami kejadian seperti, telepon yang terputus di tengah pembicaraan, pesan singkat (sankat) yang tidak terkirim, dan GPRS yang tiba-tiba tidur? Mungkin masalahnya ada pada... 'PULSA' kamu.

Kemudian, perkenalkan FreeMat 2.0, sebuah program yang -apa ya- begini, mungkin sebagian dari kita lebih kenal dengan program MATLAB. Nah, FreeMat 2.0 ini bisa dikatakan sebagai pengganti dari program tersebut. Program ini, sebagaimana MATLAB menggunakan matriks sebagai basis untuk melakukan perhitungan. Kenapa aku sebut pengganti, karena padanya terdapat banyak fungsi yang bersesuaian dengan fungsi pada MATLAB.

Kelebihannya, antara lain waktu mulai program yang (jauh) lebih cepat,
lisensinya yang murni GPL (GNU Public License, bukan Glodok Punya Lisensi) yang menjamin ketersediaan kode sumbernya, dan menu bantuan yang sederhana tetapi mudah dimengerti.

Salah satu fungsi yang menggelitikku adalah fungsi randi. Penjelasan pada menu bantuannya seperti ini:

"Generates an array of uniformly distributed integers between the two supplied limits", kira-kira terjemahannya, "Memunculkan angka-angka bilangan bulat yang tersebar merata antara dua batasan yang diberikan."

Dari fungsi itu, kemudian terpikir olehku -oke, tidak sepenuhnya dariku, tetapi ada sedikit 'tantangan' dari temanku, puas?-, mungkinkah aku mendapat 'pulsa' tanpa mengirit uang makan sehari-hari atau sebagainya? Sedikit membaca manual FreeMat 2.0, dan kemudian improvisasi, dan jadilah script seperti di bawah ini:

voucher=randi(zeros(1,14),9*ones(1,14)); //Menghasilkan matriks 1 baris 14 kolom dengan isi yang berupa bilangan bulat acak

disp(voucher) //Menampilkan isi dari matriks bernama voucher

clear all; //Membersihkan variabel pada script ini dari memori


disimpan sebagai voucher.m pada folder yang ditentukan, dan dapat dipangggil sewaktu-waktu, cukup dengan mengetikkan "voucher" (tanpa tanda kutip), dan, voilá, muncullah angka, di antaranya seperti ini:

0 6 7 8 0 5 8 4 9 6 2 6 8 5
1 1 4 7 5 4 2 9 3 1 3 1 7 4
3 2 6 4 5 9 7 6 7 3 0 5 2 5

Hanya saja, kekurangannya -yang baru saja kuperhatikan- adalah, angka pertama yang dimunculkan -setiap FreeMat 2.0 pertama kali dijalankan dan kemudian menjalankan voucher- selalu sama, 3 7 9 2 1 4 9 1 7 3 9 6 2 0, dan tidak menutup kemungkinan angka-angka selanjutnya juga berulang setiap program dijalankkan ulang.

Jadi, pertanyaan terakhir, kembali ke judul artikel ini: Mungkinkah?


---
Penyangkalan: Artikel ini ditulis tanpa niat (um, mungkin sedikit ya? :-P) merugikan pihak manapun. Penulis tidak pernah menggunakan cara tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Apabila dalam pelaksanaannya ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, penulis dibebaskan dari segala tanggung jawab berkaitan kerugian tersebut.

MATLAB, FreeMat 2.0 dan apapun yang berkaitan dengan merk dagang atau merk terdaftar ditulis hanya sebagai penjelas.

Selalu gunakan software asli, terutama bila mampu. Bila tidak mampu? Selalu ada Free and Open Source Software di sisimu, sayang!

FreeMat 2.0 dan versi terbarunya dapat ditemukan dengan meng-klik di sini.

Tidak ada komentar: