Rabu, 15 Januari 2014

(intermezzo)

Bismillah, wa-lhamdulillah.

Ada beberapa hal mengenai perkembangan penelitian di sini. Satu yang paling menggembirakan adalah sampelnya sudah sampai di lab. Tapi sampainya ya bersama-sama dengan kedatangan orangnya di sini.

Jadi sampai saat ini, kemajuannya sangat amat minim. Bukan maksud menyalahkan musim, tetapi waktu siang pada musim ini amat pendek. Matahari terbit 9 pagi, dan terbenam kurang dari jam 18. Sedangkan waktu dzuhur pada 13.15, dan ashar 2 jam kemudian.

Sejauh ini masih banyak sungkan dengan personil di lab. Jauh lebih nyaman di rumah-Nya, di "masjid"-Nya (sekali lagi, tanda petik terkait bentuk formal si Masjid). Di irisan keduanya, syukurlah, ada orang-orang yang juga tak henti memotivasi. Namun tetap saja, rasanya tempat ternyaman di kota ini bukan di lab, bukan di kamar, tapi di tempat yang membuat aku sudi menempuh 30 menit pp ke sana. Tidak peduli hujan air atau es, atau angin, tetap terasa ringan dan mudah ke sana.

Tetapi, apa tujuan awalmu ke sini?

Kalau itu pertanyaannya, dan jawaban jujur yang diminta, maka aku ingin lari. Lari dari berbagai hal yang sepertinya semakin rumit dan rumit di kampung halaman. Lari menuju tempat yang lebih tenang untuk belajar. Belajar apa? Kalau kita menilik 'rak' buku kamarku kini, maka terang bahwa makalah jurnal yang tercetak jumlahnya kalah jauh jumlahnya dibandingkan buku-buku yang harusnya dulu telah kupelajari, tentang Agamaku, tentang Rasulku - sejarahnya, segala ucapannya.

Ingatlah, bagaimana kamu bisa berada di sini sekarang.

Aku ingat, bahwa perjalananku dan kehidupan di sini dibiayai oleh Negara (cq. Kementerian Pendidikan). Tapi sejauh ini, waktu dua bulan rasanya berlalu begitu saja tanpa perkembangan pada segi ini. Sementara segi 'lain' berkembang lebih pesat.

Wahai Allah... wahai Dzat Yang Maha Membolak-balik hati, tetapkan hati ini pada Agamamu. (HR Tirmidzi, hasan [0])

... Wahai Rabb-ku (Tuhanku), aku berlindung pada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua... (HR. Muslim IV/2088 no. 2723 [1], s{h}ahih)

 C'est le moment d'agir. Tu sais. Vraiment agir.

Wa-Allahu waliyut-taufiq.

56100, 15. jan 2014; 16h 45

[0]: http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kiat-agar-tetap-istiqomah.html
[1]: http://www.radioassunnah.com/bacaan-doa-dan-dzikir-pagi-dan-sore-sesuai-sunnah/

Tidak ada komentar: