Senin, 15 Desember 2008

Sebuah Dialog

Lagu ini manis, manis sekali --termasuk yang kudengarkan berulang-ulang tanpa jemu. Dibawakan dengan suara yang bening, dan tulus terdengar. Ini dia, Andai Aku Besar Nanti, dipopulerkan oleh Sherina.

**********
andai.. aku telah dewasa

apa yang kan ku katakan, untukmu idolaku tersayang
ayah...
oooh andai usiaku berubah
kubalas cintamu bunda
pelitaku, penerang hidupku dalam setiap waktu

ooh..kutahu kau berharap dalam doamu
kutahu kau berjaga dalam langkahmu
kutahu selalu cinta dalam senyummu
ooh Tuhan kau ku pinta
bahagiakan mereka sepertiku.
**********

Tentu Kamu tahu. 'kan Kamu tahu semuanya, nampak ataupun tidak, bukan? Kuharap ayah-ibuku, ayah-ibu dari ayah-ibuku, ayah ibu dari ayah-ibu dari ayah-ibuku, dan seterusnya, bahagia kini, juga nanti. Mungkin salah satu kebahagiaan mereka bisa dijelang tanggal 24 ini, itu pun kalau Kamu tidak keberatan mengantarkan kebahagiaan untuk mereka melalui aku.


F I N
written on 15. Dez 2008, 21.26 WIB
Dan... Haruskah semua hipotesis yang kami bangun diputarbalikkan segera? Sungguh, manusia boleh berbuat, tapi Kamu yang berkehendak...

Tidak ada komentar: