Kamis, 22 Juli 2010

Ulasan: Komputer jinjing ASUS K40IJ VX-266

Ini dia yang kujanjikan. Terlambat dari jadwal yang saat itu kutetapkan ya? Eh, kutetapkan dalam hati saja ternyata. Tadinya rencana akan kubuat tulisan ini dalam sepekan sejak pertama kali komputer ini kupergunakan. Ternyata mulur sampai sekarang ini. Aduh, maafkan, maafkan.


Kojing Asus K40IJ-VX266 (mati) terbuka dengan buku petunjuk di depannya

Untuk menyingkat cerita, langsung saja kita mulai. Pertama kali, data dari komputer jinjing (kojing) ini, kira-kira sebagai berikut:

Merk : ASUS
Tipe : K40IJ-VX266
CPU : Intel Pentium Dual Core T4500 2,3GHz
RAM : 2GB DDR2 800
GPU : Intel GMA 4500M
HDD : WD 320GB, 8MiB buffer, 5400rpm
ODD : 8X Super-Multi dual layer
WLAN : 802.11 a/b/g/n (atau draft n ya? Entah)
Monitor : 14" HD (lampu latar: LED)
Baterai : 6 sel
Papan ketik : QWERTY tata letak AS (Amerika Serikat)
OS : Tidak ada

Harga pembelian kojing ini pada saat itu adalah empat juta enam ratus ribu rupiah. Tipe ini (J) adalah yang paling murah dari keluarga ASUS K40I. Berturut-turut dari yang termahal hingga ke yang termurah (kalau tidak salah ingat): K40ID, N, E, J. Spesifikasi lain - bentuk, besaran memori, besaran kandar keras (HDD), WLAN, ODD, layar monitor, dsb - pada dasarnya sama. Mungkin ini yang membuat Asus bisa menekan harga keluarga kojing ini.

Perbedaan utama tipe-tipe ini adalah pada peranti proses grafis (yang secara langsung atau tidak, memengaruhi
chipset/north bridge dan south bridge yang digunakan). Tiap-tiap tipe memiliki subtipe yang dibedakan oleh jenis prosesor yang digunakan. Tipe K40IJ sendiri ada yang ditenagai peranti proses utama dari keluarga "core 2 duo" dan "pentium dual core" dari Intel. Seri dengan prosesor core 2 duo (T6xxx) berharga lebih mahal daripada seri dengan prosesor dual core. Pada kasusku, bedanya cukup lumayan, sekitar lima ratus ribu rupiah.


Kojing dalam keadaan tertutup dan tersambung ke jaringan listrik

Sepintas pandang

Dari pandangan luar, komputer ini terkesan rapi, dan sederhana. Kulit luarnya tidak bertekstur, hanya diberi motif titik-titik, dan cenderung mengilap (glossy). Dari pengalamanku, jenis yang seperti ini mudah mengundang sidik jari untuk menempel.

Tata letak papan ketik juga logis, dengan semua tuts untuk keperluan mengetik berukuran seragam dan serupa dengan papan ketik komputer meja. Meskipun demikian, letak tuts "delete" yang berdekatan dengan "home" bisa menjadi gangguan untuk beberapa orang.


Sisi kanan K40IJ-VX266, kanan ke kiri: lubang pengisi daya, RJ45/LAN, keluaran VGA, dua USB, masukan mikrofon, serta keluaran audio

Komputer ini mempunyai 4 lubang untuk perangkat USB. Dua di sisi kanan, dan dua di kiri. Tidak terlihat ada selot ekspansi lain seperti PCMCIA, "express card" atau semacamnya. Meskipun demikian, lubang USB yang berjumlah 4 sepertinya tergolong cukup 'langka' dan banyak untuk standar kojing masa kini.


Sisi depan dan tata letak papan kunci K40IJ (dan seri K40I umumnya)

Penempatan tombol saklar nyala/mati di pojok kanan atas juga cukup membantu pengguna bertangan kanan, meskipun agak kurang ramah untuk pengguna kidal. Lampu-lampu indikator juga tidak banyak, hanya ada enam (tiga di dekat saklar nyala/mati, tiga di tepi yang nampak meskipun saat kojing dalam keadaan tertutup). Di bawah lampu indikator yang dekat dengan pengguna, ada tonjolan. Tidak, ini bukan semacam kenop untuk membuka kojing. Tonjolan itu berasal dari replika kartu memori SD/MMC yang dimasukkan ke dalam lubang pembaca memori flash. Menurut tulisan di dekat lubang tersebut, kojing ini diklaim dapat membaca kartu memori tipe MMC, SD, dan MS. Sementara di kanan dan kirinya ada lubang pengeras suara.

Kojing ini cukup berbobot, dalam artian berat. Diklaim memiliki berat 2,4 kilogram. Ukuran layar yang besar dan integrasi kandar optik sepertinya merupakan penyumbang utama berat kojing ini.


Sisi kiri (dari pengguna) (dari kiri ke kanan) diisi kandar optik, dan dua lubang USB

Adapun rancangan kojing ini yang juga agak berbeda dari kojing yang banyak dijumpai adalah penempatan baterai. Rancangan lubang buangan panas yang sepenuhnya di belakang layar monitor tidak memungkinkan baterai dengan ukuran yang cukup untuk ditempatkan di sisi yang sama. Baterai yang diklaim memiliki 6 sel ini pun akhirnya diletakkan di bawah palm rest di sisi kanan pengguna. Penempatan baterai pun cukup baik, tersembunyi di bawah penutup, sehingga tidak mengesankan kekosongan saat baterai dicabut.


Sepanjang jalan

Dari pandangan tadi, saatnya mengulas hal-hal terkait kinerja kojing ini. Tidak, tidak. Tak ada tolok ukur kuantitatif di sini, kecuali beberapa yang sederhana yang bisa kuakses. Mengingat awalnya kojing ini tidak dilengkapi sistem operasi (SO), tentu hal pertama yang diperbuat adalah mengisi kojing ini dengan SO. Untuk kepentingan prinsip dan masa mendatang (siapa tahu ada rizki untuk menambah ukuran RAM), aku memilih Linux Mint 9 (nama kode: Isadora) x64 (versi 64-bit).


Stiker yang ditempel di sebelah kanan touchpad menyatakan "IceCool Palm Rest, serta keterangan lain

Oke, kita awali dengan pembuktian klaim 'sedingin es' (biasa lah, bahasa pemasar) dari pabrikan. Menurut Asus, seri K40I ini dioptimasi agar tetap nyaman bagi pengguna. Kenyamanan ini berupa suhu tempat kita meletakkan tangan untuk mengetik (palm rest) yang diklaim 25% lebih rendah dari suhu tubuh. Kalau suhu normal adalah 37 centigrade, maka setidaknya suhu palm rest berada pada kisaran 28 °C. Aku tidak punya termometer, tetapi dari yang kurasakan, setidaknya rasa panas yang kadang timbul di daerah palm rest bisa dibilang tidak ada. Rancangan pembuangan panas keluarga kojing ini yang diletakkan seluruhnya di sisi belakang, dan tidak ada lubang pembuangan di sisi kanan maupun kiri, sepertinya sangat membantu.


Stiker klaim dari pabrikan, touch pad, serta lampu indikator (kiri-kanan) aktivitas HDD (mengedip tidak teratur, warna hijau LED); baterai lemah (jingga mengedip teratur)/mengisi baterai (menyala jingga), dan; keadaan kojing (saat stand-by mengedip)

Sejauh ini, aku belum pernah mengalami suhu yang tinggi (dalam artian panas yang terasa berlebihan) pada komputer ini, baik di sisi palm rest tersebut, maupun sisi lain. Bahkan lubang buangan panas di sisi belakang pun maksimum hanya terasa hangat, tidak ada yang berlebihan. Bahkan setelah waktu berjalan sampai dua hari lewat, tidak terasa panas yang berlebihan - hal yang baik untuk barang elektronik, tentu saja.


Ah, Mark Twain. Kadang jenaka. Eh, maksudku, kojing cukup sering ditinggal dalam modus stand by pada akhir pekan. Misalnya kali itu, dua seperempat hari

Layar bergetar

Adapun mengenai monitor, ada dua hal yang kukeluhkan, meskipun mungkin tidak umum. Yang pertama adalah kontras monitor yang kurasa berlebihan. Saat pengaturan kecerahan melalui kombinasi tombol fungsi (fn+F5 untuk meredupkan, F6 untuk mencerahkan) sudah mencapai titik terendah, monitor ini masih terlalu terang. Putih yang dihasilkan habis (white wash) dan hitam juga. Hal ini mengganggu, terutama saat menyunting foto dengan beda kekontrasan yang keras.

Hal ini bisa diatasi dengan pengaturan kontras melalui peranti lunak (yang selalu kujalankan di awal menyalakan komputer). Untuk sistem GNU/Linux, bisa gunakan peranti "xcalib". 80% dari kekontrasan terendah cukup. Untuk "kalibrasi" yang gratis bisa berkunjung ke photofriday, andalanku.

Yang kedua mengenai monitor adalah, bahwa monitor terkadang seperti mengedip atau bergetar. Sebab pastinya belum kuketahui, mengingat kemunculannya yang tiba-tiba dan tak terduga. Yang jelas, gambar seperti bergetar/beriak selama kurang dari sedetik sebelum kembali normal. Sejauh ini tidak terlalu sering, tetapi kalau sekiranya nanti menjadi-jadi, tentu ini harus kukonsultasikan dengan penyedia layanan perbaikan.

Lanjut ke bagian kedua ya? Daya tahan baterai, sampai kesimpulan. Maaf terpaksa diputus. :)

--
Bersambung
written on 21. Jul 2010

NB: Semua merk dagang adalah milik pemiliknya yang sah, dan dipergunakan hanya untuk kepentingan penerangan.

Tidak ada komentar: