Rabu, 07 Januari 2009

"Empedu Itu Pahit!"

Hufff.... Tahu tidak? Pasti tidak tahu karena aku belum beri tahu kamu, kan? Hehehehe... Yah, sepenggal dialog bersama kawanku Wayan, yang dulu -- bersama Amin juga Budi -- bersusah-susah dan disusah-susahkan ketika mengikuti Training Centre Paskibra masa SMA dulu.. Yahh.. Wayan tak banyak berubah, masih kocak seperti biasa.

Tapi... Bukan itu yang hendak kubahas sekarang. Akhir semester ini, dengan buku putih bercetak tulisan "SKRIPSI" warna emas telah diserahkan kepada yang berkepentingan (baca: Perpustakaan), ternyata masih ada yang mengganjal. Dua kata saja, Kerja Praktik alias KP!

Yah.. KP yang berlangsung Juli-Agustus 2008 kemarin (coba baca di sini) ternyata tak kunjung selesai sampai setidaknya awal pekan ini. Coba bayangkan, topik dan pembimbingnya saja belum kami -- Aku, Amin, Fian -- isi. Apalagi kemarin sempat ribut-ribut kalau nilai harus sudah masuk selambatnya 5. Jan kemarin. Ampun, ampun... Jadilah pekan kemarin, selepas pergantian tahun itu, malah menjadi pekan yang... Melelahkan intinya.

Jadi semua bermula dari ide yang melintas, soal tugas akhir itu tuh... Nah, dengan semangat menggebu-gebu, jadilah soal KP -- yang sekitar 30-40%-nya diisi tidur dan tidur lagi itu -- terbengkalai. Ditambah lagi Amin yang sibuk -- selalu -- dengan kuliah keduanya di petang hari, juga Fian yang tak kalah sibuknya, jadilah data-data yang ada menumpuk di pojok harddisk drive (memang ada pojoknya?) kami masing-masing. Yah, begitulah.. Pernah dengar peribahasa "apa yang dapat dikerjakan sekarang, kerjakanlah"? Hehehehe... Lupakan. Tak laku itu untukku.

Syukurlah, dengan keadaanku yang sekarang -- tak lucu bila masalah lulus tidak terganjal KP ini -- dan diingatkan Pak Herman pula, jadilah itu semua tenaga tambahan untuk menyelesaikan laporan beserta presentasinya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, hihihihi.

Dengan keberuntungan -- alhamdulillahi -- atau kebetulan, batas akhir pemasukan nilai ke sistem informasi akademis diundur sampai Kamis ini, 8. Jan (tautannya ada di sebelah kiri ya, namanya SIAK-NG). Senin itu, kepanikan sempat melanda juga, sebab Pak Sumadi yang sedianya menjadi dosen pembimbing kami berhalangan hadir. Syukurlah, dengan penundaan itu, presentasi bisa dilaksanakan keesokan harinya, Selasa (06. 01 2008). Presentasinya? Lancar bos... ^_^

Kemudian barulah muncul kata-kata pilihan persis seperti judul tulisan ini. Adalah Fian orangnya. Adalah Gasebo Jurusan tempatnya. Adalah pagi hari Rabu (07. 01) waktunya. Dengan rencana presentasi pada siang harinya, Amin datang dan (mencoba) membuka berkas presentasi yang telah (cukup) sukses dipresentasikan sehari sebelumnya. Hebatnya, saudaraku, berkasnya hilang! Dududududuh...

Sontak panik merundung lagi. Apalagi, aku juga berniat mengurus segala hal terkait si krispi dengan segala birokrasinya yang, menurut Mbak Nur pustakawati jurusan, semakin sulit saja tahun ini. Ampun Pak Rektor! Kalau membuat kebijakan, mbok ya disosialisasikan dengan baik, begitu. Masa' hanya ada pengumuman di halaman web saja, tanpa ada selebaran, pamflet, atau apalah yang mengindikasikan adanya format baru penulisan si krispi. Huh... Coba saja kalau kali lain kutemukan beliau ujug-ujug masuk ke saf terdepan ketika khatib sudah memasuki pertengahan khutbah Jum'atnya, mungkin kucari sepatu terdekat untuk dilontarkan, hehehehe... Maaf ya, Mas atau Pak Pemilik Sepatu, kalau seandainya yang itu benar terjadi. ;p

Ups, cukup keluhan soal Pak Rektor yang terhormat itu. Nah, setelah berkas yang dicari tak diketemukan, Fian pun datanglah. Tanya sedikit, melihat dan memutar-mutar pelbagai folder di kojing maupun di flash drive (kandar kilat/kankil? Hehehe.. Cuma usul kok), akhirnya terlontarlah ucapan itu. "Empedu itu pahit, tapi banyak gunanya".

Huff.. Maknanya belum sanggup kucerna, sebab pikiran mendadak gelap saja. Selalu demikian saat aku tertekan. Kemudian, diputuskanlah membuat presentasi kilat yang jauh lebih kilat dari waktu pembuatan presentasi sebelumnya.

Singkat cerita, presentasi (akhirnya) selesailah. Perjalanan motor sepanjang Depok-PAL-Cibubur-Bantar Gebang untuk presentasi, satu jam setengah presentasi dan lain-lain, kemudian perjalanan pulang dengan rute yang sama, barulah sedikit terasa maksudnya Fian dengan perkataan itu. Perkataan yang dengan khas diungkap bersama dengan seringainya itu kini kumengerti sepenuhnya. Yah, memang.. Hal-hal seperti ini memang ibarat empedu. Pahit rasanya. Begitu juga hidup. Banyak darinya pahit, terlalu pahit malah. Tapi bukantah Kamu tidak menguji melampaui batas kemampuan -- karena Kamu sendiri tidak menyukai apa-apa yang melampaui batas, bukan? Begitulah. Tanpa (garam) empedu, lemak-lemak tak dapat dicerna dan mungkin malah menumpuk di tempat-tempat yang... Idih.... (^_^)v

--
F I N
written on 7. Jan 2008, 21.45 WIB
My prayer for you, my brothers and sister out there! He never tests beyond someone's capabilty. Those troops are like bile for you, hence you'll get stronger and stronger the more they attack you. Sorry for my so-called ignorance for quite a long time.

1 komentar:

Panjoel mengatakan...

Sabar Rip.... Empedu itu emang pait, kalo manis gula soalnya... Hihihihihi... Tapi untunglah, semua berakhir bahagia, hepi ending kalo kata Dongeng (Dan mereka hidup bahagia selamanya...) hahahahah....