Minggu, 02 Mei 2010

Bedah Foto: Tetes (Bagian 2)

Jadi, bagaimana ceritanya gambar yang ada di bawah ini bisa bertransformasi? Langkah-langkah di bawah foto ini mungkin bisa sedikit menjelaskan. Semuanya dikerjakan dengan bantuan GIMP 2.2.13. Versi terbaru -- 2.6 kalau tak salah -- dengan berbagai fitur baru yang sudah lama tak kuikuti perkembangannya dapat diunduh melalui situs resminya. Psst.. GRATIS dan terbuka untuk berbagai modifikasi oleh pengguna di seluruh dunia lho. ;)


Langkah pertama adalah membuka gambar tersebut di GIMP, lalu untuk berjaga-jaga (kalau mengikuti langkah pengguna "toko foto") buat lapisan/layer duplikat. Kalau boleh dibilang langkah ke-nol, maka langkah ke-nol yang kulakukan adalah dengan memotong (crop) bagian gambar yang tak diinginkan atau mengganggu pusat perhatian kamu dan aku, yang pada foto tersebut adalah tetesan air.


Langkah berikutnya adalah mengganti warna. Warna bak mandiku, harus kuakui, jelek. Warnanya sudah bercampur hijau-merah-cokelat tidak jelas. Untuk mengganti warna, gunakan Filter > Channel Mixer dan ubah nilai-nilai pada jalur/channel warna merah dan hijau seperti di bawah ini.




Berikutnya adalah penambahan lapisan vinyet, atau semacam bingkai hitam di tepi gambar. Untuk memperkuat kesan, aku memilih bentuk gradasi hitam-putih radial, dan berikan transparansi (opacity) 20.0%. Modus pencampuran lapisan vinyet sendiri boleh bermacam-macam, tetapi aku memilih grain merge. Sesuaikan selera masing-masing ya. :)




Setelah penambahan lapisan vinyet (pada gambar di atas disebut "Vignette"), maka gabungkan lapisan tersebut dengan lapisan di bawahnya, "background copy". Hasil akhirnya seperti di bawah ini. Tetapi ukurannya masih lumayan besar, dan tidak diperbolehkan sesuai aturan pengunggahan di FN.



Nah, oleh karena itu kita lakukan pengubahan ukuran. Pengubahan ukuran dilakukan sampai ukuran panjang 900 piksel (tingginya mengikuti), dengan modus tertinggi, kubik). Biarkan resolusi tetap sedemikian, karena gambar hanya akan dilihat di monitor. Lain perkara bila gambar hendak dicetak.



Setelah pengubahan ukuran, sering terjadi kehilangan ketajaman pada gambar. Untuk itu kita lakukan perbaikan dengan Filter > Enhance > Unsharp Mask (selanjutnya kusebut USM). Berikan jejari (radius) yang besar dan nilai (amount) kecil seperti di bawah ini untuk meningkatkan kontras tanpa menimbulkan efek halo di sekitar batas-batas terang-gelap.


Hasilnya setelah diproses USM adalah gambar yang kamu lihat di bawah ini. Lebih baik daripada gambar yang dihasilkan dari kamera, tetapi masih banyak kekurangan. Satu di antaranya adalah, wadah yang nampak dan terlihat percikan air di wadah (karena sudut pengambilan terlalu rendah). Maklum, saat pengambilan gambar, rasa malas menyerang sehingga yang terjadi adalah aku mengambil jalan pintas dengan berjongkok. He he he.



Demikian kira-kira yang kulakukan hingga mendapatkan foto "Tetes". Perlu diingat, aku masih belajar, tetapi sebagian besar otodidak dan tidak dari kursus. Bukan aku tidak percaya kursus -- kursus malah dapat mempercepat masuknya ilmu kalau diikuti dengan serius, serius -- tapi memang waktu dan keuanganku sulit. *malu*

Semoga bisa memberikan sedikit pengetahuan. Akhirnya semua berpulang padamu, apa yang akan kamu lakukan dengan kamera (digital)mu. Jangan takut lah, meskipun ada 'hantu' berupa shutter count/shutter actuation, tetapi sepanjang terbukanya rana itu membuka pengetahuanmu, mengapa tidak?


--
F I N
written on 15.20 WIB (UTC +7)
To fellow picture takers OR photographers, have you felt the sense of urgency building inside you?

Tidak ada komentar: