Jumat, 14 Mei 2010

Sebut saja namanya Putri

Ya, daripada menggunakan beliau atau dia, mari kita sebut saja subjek kita yang terakhir ini Putri. Nama yang jamak digunakan gadis di negeri ini.

10. Mai 2010, permainan kata-kata yang biasa kupergunakan untuk mencoba mendekat dengan perempuan menjadi bumerang. Baru sekali ini aku mendapati seorang perempuan yang membaca tanda-tanda-tanda yang kutebarkan dengan hati-hati dengan tepat. Sempurna. Jadi, terbukalah segala yang kusimpan sebelumnya, dan pada hari itu juga Putri mengetahui apa yang kurasa padanya.

Tetapi beliau bilang perlu waktu. Memang itu sebabnya mengapa aku menyimpannya. Coba bayangkan, dua hari setelah memutuskan hubungan dengan kekasih sebelumnya, aku datang menyampaikan hal itu? Gila apa aku ini. (-_-").

12. Mai lalu, sesi perbincangan (chat) dan curhat kembali kami gelar. Kali ini dengan bantuan Yahoo! Messenger (Y!M). Saat itu, kami baru saja menyelesaikan kesibukan di tempat masing-masing. Putri dengan tugasnya, bersama kawan-kawannya, aku berkutat dengan peranti lunak untuk menggambar benda cetak untuk disimulasi -- yang semestinya telah disimulasi entah sejak kapan.

Tak dinyana, Putri membuat pernyataan: "Eh, kamu dapat pesaing". yang setelah pertanyaan-jawaban berikutnya terjawab bahwa yang Putri maksud pesaing di sini adalah mantan kekasihnya (yang lain lagi). Yang berikutnya kutahu adalah beliau meminta visi misi hidupku (jangan salah, bukan hanya pemilihan presiden dan seterusnya yang memerlukan ini), dan aku menceritakan semuanya. Panjang. Lebar.

Dan keesokan harinya, Putri mengirim pesan singkat. Agak tidak singkat juga, mengingat layar ponsel tuaku harus digulung banyak kali untuk menyelesaikan membaca pesannya. Pada intinya, sebuah penolakan. Halus. Sangat halus.

Baru sekali ini aku mengalami penolakan yang sedemikian anggun. Harus kuakui, Putri mahir juga merangkaikan pelbagai kata untuk menerangkan maknanya. Jelas dan tegas. Tapi tidak sakit sama sekali.

Dan setelah sekarang sepertinya kesempatan kami bertemu akan sangat terpangkas, maka yang bisa kuperbuat adalah yang seharusnya kuperbuat dari dulu. MenemuiNya lagi. mendekatiNya kembali. Sedikit bertanya tentang apakah Putri ini yang akan digariskan untukku. Karena entah mengapa hatiku dan kepalaku satu suara untuk hal ini: Iya.

Entahlah. Putri memintaku membuka mata, hati, dan telinga untuk 'C' yang bisa datang dari mana saja. Karena beliau tidak bisa berjanji, besok, lusa, atau 3-4 tahun lagi rasa itu masih akan tinggal. Mungkin akan kucoba. Mungkin juga akan kucoba kembali padanya, entah kapan. Karena hati dan kepalaku bilang "iya".

Doaku dekatkanlah, mudahkanlah, sempurnakanlah.


--
F I N
written on 14. Mai 2010, 21:14 WIB (UTC +7).
I want my very first to last, and to be my last. Will you?

Tidak ada komentar: