Sabtu, 04 Desember 2010

Kerjakan yang kamu cintai

Tak terasa sudah lebih setahun diberikan kepercayaan membantu-bantu di jurusan. Hampir dua untuk mengerjakan tema penelitian yang - tadinya - pilihanku sendiri. Dan yang paling panjang? Hampir 22 tahun menjadi anak dari ibu dan ayahku.

Oh iya! Tulisan ini (sepertinya) akan ada kecenderungan negatif, masih ada kesempatan pergi dari laman ini dan mencari sesuatu yang lain kalau kamu sedang tidak ingin.

Selama tahun-tahun itu, ada tawa, ada air mata. Ada keriaan, ada tekanan. Berganti-ganti sesuai keperluan, sesuai waktu yang digariskan. Hanya saja, ada kecenderungan kalau keriaan dan tawa itu cepat menguap. Cepat terganti dan terlupa. Ah.

Selama tahun-tahun itu, ada keinginan yang terkendala, tetapi kadang terlepas tak terkendali. Misalnya saja kemarin dulu hingga sekarang, saat waktu ada dan dana tiada, anak ini justru rajin memperbarui informasi tentang perkomputeran dan teknologi informasi. Majalah dwi-mingguan tak pernah lepas dibelinya. Kartu grafis dibelinya dari tabungan sekitar setengah tahun "untuk meringankan beban kartu memori". Masalahnya saat itu, ternyata sumber daya si komputer yang tak mumpuni. Kartu grafis pun menganggur setengah tahun lagi sampai tabungannya cukup menebus sumber daya yang memadai. Terkendala memang, tetapi kendala-kendala itu yang membuat keinginan itu jadi keluar dari kendali.

Kemudian fotografi. Aku bukan dari kalangan seni, memang. Tetapi fotografi ini satu dari sedikit seni yang teknis. Yang masih bisa kugapai, dibandingkan seni yang lain. Dahulu sempat ingin mempergunakan kamera film milik ayah - yang tak pernah terpakai dan teronggok menganggur begitu saja. Usut punya usut, ternyata lensa berjamur. Keinginan tertunda lagi, cukup lama, menanti tabungan cukup untuk 'mencuci' lensa dan bisa mempergunakan kamera itu. Setelah kamera siap, masalah belum selesai. Kamera itu perlu sumber daya, batu baterai. Ah, bagaimana pula baterai yang dipergunakan bisa langka. Dua puluh lima ribu rupiah sekeping? Belum lagi seluloid yang dipergunakan. Ah. (~_~).

Tapi toh pada saat itu, aku lebih sering berjalan keluar dan memotret, apa saja yang aku sendangi, dibandingkan sejak Desember lalu saat pertama kali aku bersentuhan dengan kamera digital, saat semestinya kesempatan lebih terbuka.

Jangan sampai aku bercerita menyenangkannya memindahkan sepeda ke garasi, dan sekadar mengencangkan baut-baut dan mengatur mekanisme pemindahan gir. Juga tentang kelistrikan yang sepekan sekali kusentuh. Menyenangkan. Cinta.

Tapi begitulah, terkadang yang dicinta tak dapat dikejar. Dulu, berapa banyak mimpi terkait penelitian yang sekarang kubantu itu menjejali otak dan menumbuhkan semangat. Setelah mengenal tenggat, dan betapa prosesnya jauh dari mudah, ah...

Mungkin benar kalau semakin sedikit seseorang tahu, semakin baik. Dan semakin dekat seseorang, bisa jadi semakin besar takutnya karena semakin tahu ia. Aku khawatir.


--
F I N
written on 4. Dez 2010, 04.52 WIB (UTC +7), 05.52 WITa (UTC +8)
I am concerned, that I will only care for you, fall for you when I'm standing from far away from you, not yours.

Tidak ada komentar: