Minggu, 23 Oktober 2011

Profesionalisme

Baiklah, sebelum mulai, pegang jawaban ini: Seharusnya tidak diambil dari awal.

**

Seperti biasa mari kita mulai dari definisi terlebih dahulu, ya?
pro·fe·si·o·nal /profésional/ a 1 bersangkutan dng profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --; 3 mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir): pertandingan tinju --
Sementara akhiran -isme pada kata di atas didefinisikan sebagai mutu, kualitas, dan tindak-tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.

Baik, sekitar dua bulan yang telah lewat, ada ditawarkan padaku suatu peranti lunak simulasi untuk proses pembentukan material (logam). Terus terang saja, bidang itu jauh, sangat jauh dari yang selama ini kukerjakan. Sehubungan tidak percayanya kawan-kawan sejawatku dengan diri mereka untuk hal yang berhubungan dengan teknologi informatika (dan komputer), jadilah aku yang disodorkan ke Pak X agar "nanti diajarin pakainya".

"Oke," batinku yang saat itu sedang 'mengaktifkan diri', "toh bisa untuk mengisi lembar-lembar CV, siapa tahu?"

Jadi tawaran dari Dosen PA kami tersebut kuterimalah. Diperkenalkan aku ke Pak Y, perwakilan dari perusahaan Z yang menyediakan peranti lunak tersebut. Pada mulanya, benar peranti lunak tersebut diajarkan pada aku dan dua teman. Namun di sela-sela empat sesi yang dijadwalkan, kok jadi ada permintaan mengadakan acara semacam seminar & lokakarya? Ditambah lagi ada tersirat bahwa acara tersebut adalah 'jualan' dari perusahaan tersebut, dengan berlindung di balik nama kampus kami. Wah...

**

Mari beranjak ke kata kedua, dengan lemanya kusarikan di sini.
ide·al·is·me /idéalisme/ n 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg dianggap sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dng kenyataan
Nah, di sinilah definisi nr. 3 dari kata pertama dihadapkan dengan definisi nr. 2 kata kedua. Menjadi dilema karena 'proyek' ini sebetulnya tidak terikat hitam di atas putih, tetapi ada kompensasi untukku mengerjakan ini. Tidak ada yang terlihat salah sebenarnya, namun bagiku cara-cara berjualan yang 'kotor' semacam ini terasa salah, sangat salah. Definisi kotor, tentu saja, sangat beragam bergantung individu yang kamu tanyakan. Lemparkan pula tanggal seminar ilmiah yang persis sama dengan tanggal acara yang dimaksud, et voilà! Sempurna, *mmuah*

Tidak patut disesali. Tidak sepatutnya pula terus dihindari, sebab bagaimanapun pasti akan datang juga (ayo dikerjakan, Rif!). Tapi baiklah ini jadi pelajaran, untukku setidaknya. Kalau di masa mendatang, periksa klausul-klausul perjanjian yang akan dibuat. Mintalah bukti tertulisnya agar terang pekerjaan apa yang harus dikerjakan. Bukti tertulis penting juga dibaca dan diteliti agar jadi pertimbangan mengambil atau tidak mengambil perjanjian tersebut. Serta terakhir, profesionalisme (definisi profesional nr. 3) bisa dikesampingkan kok kalau sekiranya memang menumbuk idealisme. Buatku.

--
F  I  N
written on 23. Okt 2011, 13.30 WIB, 08.30 CEST
I should have written something else somewhere else but here!

Tidak ada komentar: